Masih dalam rangkaian peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) Tahun 2023, RSUD dr. Darsono bersama dengan Dinas Kesehatan melaksanakan Seminar Program Pengendalian Resistensi Antimikroba (PPRA) di Gedung Karya Dharma Kabupaten Pacitan, Rabu (08/11).
Mengambil tema Penggunaan Antibiotik yang Rasional di Fasyankes, acara ini dihadiri sekitar 100 peserta perwakilan dari dokter umum, dokter gigi, dan apoteker setiap puskesmas, serta dokter umum dan apoteker klinik dan RS swasta se-Kabupaten Pacitan.
Seminar dimulai pukul 08.30 dibuka langsung oleh dr. Daru Mustikoaji (Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pacitan). Dalam sambutannya, ia menyampaikan terimakasih atas terselenggaranya kegiatan ini karena PPRA bisa disosialisasikan kembali guna memberi gambaran bahwa penggunaan antibiotik harus memperhatikan rasionalitas.
“Penting untuk kita semua ketahui, sejalan perkembangan ilmu saat ini maka penggunaan antibiotik tidak boleh serta merta pada seluruh penyakit,” lanjutnya.
Narasumber pada acara ini merupakan dokter spesialis dari RSUD dr. Darsono, yaitu:
1. dr. Royani, Sp.P (Spesialis Paru) membahas tentang Pedoman Klinis Penanganan Hospital Acquired Pneumonia (HAP);
2. dr. Erissa Maisuritadevi Mara, M.Sc, Sp.PK, Subsp.BDKT(K) (Spesialis Patologi Klinik) membahas tentang Peran Pemeriksaan Laboratorium dalam Pengendalian Resistensi Antibiotika; dan
3. dr. Titis Dwi Tanti, Sp.PD (Spesialis Penyakit Dalam) membahas tentang Penggunaan Antibiotik yang Bijak untuk Pencegahan Resistensi (Berdasar Permenkes RI No.28 Tahun 2021).
Infeksi merupakan kasus keseharian yang dijumpai baik di faskes primer, klinik pratama, sampai Rumah Sakit. Tidak jarang terjadi kebingungan pada saat menentukan obat antimikroba pada pasien dan juga resistensi antibiotik yang cukup memprihatinkan.
Dalam keterangannnya, dr. Joko Priyanto, Msc., Sp.PD selaku ketua penyelenggara kegiatan berharap semoga semua peserta dapat memahami tentang kebijakan pemerintah tentang PPRA, memahami prinsip dasar PPRA, dan bisa menerapkan penggunaan antibiotik untuk tujuan profilaksis maupun tujuan terapi.