Hari ini kita tidak sekadar mengenang seorang perempuan dengan pena dan mimpi, tapi juga merayakan setiap langkah kecil perempuan yang memilih sehat agar bisa terus berjuang. Di balik kebaya dan secarik sejarah, tersimpan pesan abadi: bahwa perempuan adalah cahaya. Tapi apa gunanya cahaya, jika tubuh yang menyalakannya perlahan padam?
Kartini tak hanya hidup dalam buku sejarah. Ia hidup dalam para ibu yang bangun sebelum fajar demi keluarga serta dalam tenaga medis perempuan yang tak kenal lelah menjaga hidup.
Di Hari Kartini ini, mari kita rayakan lebih dari sekadar symbol belaka.Rayakan dengan makan bergizi. Dengan istirahat cukup. Dengan tidak merasa bersalah saat memilih jeda.
Kesehatan bukan kemewahan. Ia adalah hak. Dan memperjuangkannya… adalah bentuk lain dari emansipasi.
Selamat Hari Kartini, untukmu yang terus menyalakan pelita meski sering lupa menjaga apinya sendiri.